Selasa, 27 Agustus 2013

Generasi Muda dan Politik


       
Menyadari pentingnya pengetahuan dan pemahaman politik, kaum muda harus lebih peduli terhadap perpolitikan Indonesia dengan tidak bersikap apatis. Kaum muda seharusnya berani untuk duduk di Pemerintahan menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat. Bila kaum muda sudah tidak peduli terhadap masalah politik, lalu siapakah yang kelak memimpin bangsa Indonesia. Soekarno pernah menyatakan “Beri aku seribu orang, dan dengan mereka aku akan menggerakkan Gunung Semeru, Beri aku sepuluh pemuda yang membara cintanya kepada tanah air, dan aku akan mengguncang dunia." Soekarno menyadari bahwa semangat kaum muda yang kelak melakukan perubahan menuju bangsa yang lebih baik.

      
      Melihat realita sekarang, sulit melihat kaum muda (mahasiswa) peduli akan perpolitikan. Selain mahasiswa yang mengambil jurusan politik tentunya, mereka umumnya tidak peduli dengan kondisi politik sekarang. Mahasiswa umumnya lebih asik dengan dunia remaja, pergaulan bebas, hura-hura, dan sebagainya. Hanya sedikit mahasiswa yang benar-benar peduli dan berpikir kritis mengenai politik. Padahal politik adalah sesuatu yang vital menjadi landasan arah berbagai kebijakan bangsa. Keputusan perundang-undangan dari hasil politik sangat mempengaruhi bidang ekonomi, hukum, sosial, budaya,keamanan dan ketahanan negara.

        Kaum muda (mahasiswa) seharusnya memiliki rasa keingintahuan kondisi politik Indonesia saat ini. Dengan mahasiswa menyadari pentingnya politik, mereka akan berusaha mengkritisi perpolitikan yang terjadi. Mahasiswa yang hendak berunjuk rasa, seharusnya sadar akan yang mereka inti dari perjuangan ketika berunjuk rasa. Banyak hal yang dapat dilakukan oleh kaum muda (mahasiswa), seperti turut serta dalam pemilih ketika pemilihan umum, tidak terhasut politik uang yang dilakukan sejumlah partai politik, dan berani menentukan pilihan serta menjadi pemain langsung dalam perpolitikan.

        Salah satu solusi nyata adalah memberikan pendidikan politik kepada anak-anak muda ketika duduk di bangku sekolah. Dengan pengetahuan dan pemahaman yang baik maka kaum muda mengerti betapa pentingnya politik untuk dipelajari. Setelah itu dilaksanakan secara maksimal, kelak banyak pemuda yang tertarik untuk terjun ke dunia politik. Dalam pemberian pendidikan politik harus diimbangi dengan pendidikan mental dan akhlak yang kuat, karena perilaku baik dapat berubah menjadi tercela ketika sudah duduk di pemerintahan, ini dapat terjadi akibat sistem politik itu sendiri dan godaan yang kuat untuk berbuat  tidak benar seperti korupsi kolusi dan nepotisme..Setelah itu harus ada program kelanjutan dari Pemerintah ketika kaum muda memasuki dunia kampus. Pemerintah harus serius menangani hal ini, karena pemerintah memiliki hak dan wewenang dalam mengatur kurikulum pendidikan.  Menyadari pentingnya pengetahuan dan pemahaman politik, mahasiswa harus lebih peduli terhadap perpolitikan yang terjadi Indonesia. Kaum muda seharusnya berani untuk bercita-cita menjadi wakil rakyat. Bila kaum muda sudah tidak peduli terhadap masalah politik, lalu siapakah yang kelak memimpin bangsa Indonesia.
          Pemimpin berpendapat bahwa permasalahan bangsa adalah masalah politik, ekonomi dan hukum sehingga penyelesaian melalui jalur ini dilaksanakan dengan berbagai cara, termasuk sejumlah improvisasi yang terkadang mengejutkan seperti bantuan langsung tunai. Sebenarnya bukan masalah politik, ekonomi dan hukum yang menjadi permasalahan, walaupun yang tampak seperti demikian. Permasalahan bangsa, intinya adalah masalah budaya atau kebudayaan. Bangsa ini telah kehilangan hal yang sangat mendasar, yaitu nilai-nilai karakter sebagai bangsa pejuang dan penggagas. Selama puluhan tahun di jaman orde baru Indonesia menjadi bangsa penikmat dan diarahkan untuk hidup dalam budaya hedonis. Tidak ada ruang untuk berkreativitas, ini dibuktikan dengan dibelenggunya kebebasan pers dalam menyampaikan berita. Rakyat sangat patuh terhadap penguasa, sehingga setiap keputusan harus selalu menunggu dan meminta dahulu petunjuk bapak presiden. Rakyat menjadi kumpulan manusia tanpa kekuatan dan kehilangan budaya. Namun perilaku korup menjadi budaya bagi segilintir orang, yaitu para elite penguasa negeri.

            Terkait permasalahan ekonomi, hukum dan politik, hal terpenting solusi untuk permasalahan bangsa adalah budaya. Hal vital yang harus dibenahi oleh bangsa ini adalah kebudayaan dalam kehidupan sehari-hari. Ketika permasalahan bangsa secara ekonomi, politik, hukum tidak dapat diselesaikan dengan keilmuan itu sendiri, kebudayaan lah yang akan menjawab permasalahan tersebut. Budaya jangan dipandang hanya sebagai ritual, kesenian dari budaya itu sendiri. Budaya merupakan kebiasan hidup manusia dalam kehidupan sehari-hari. Budaya disiplin, jujur, berani membela kebenaran dsb. adalah budaya yang menjadi ciri khas dan selanjutnya menjadi kebudayaan.

            Budaya pada intinya adalah kebiasaan diri agar terbentuk karakter yang tangguh dalam hal apapun. Contoh berikut dalam bidang ekonomi, sosial dan hukum. Dalam bidang ekonomi seperti orang tua sejak kecil membiasakan anak-anaknya  untuk hidup hemat dalam mengelola uang, tidak boros. Kaum muda diberikan pemahaman betapa penting untuk saling mengasihi antar sesama, dibiasakan untuk bersimpati dan bersosialisasi di lingkungan masyarakat. Dalam hukum, kaum muda dibiasakan untuk berbuat jujur dan berani mengakui kesalahan. Akhlak kaum muda dibentuk agar tidak mencontek ketika ujian, bukan karena takut oleh pengawas tetapi sadar akan kehendak pribadi, diberikan pemahaman bahwa hasil yang diperoleh selalu berbanding lurus dengan proses, maka dari itu proses (perjuangan) harus ditekankan agar kaum muda tidak berpikiran instan untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkan. Mencontek, tidak mau menjalankan proses dengan benar adalah bibit-bibit korupsi yang dapat tumbuh dalam setiap individu. Intinya, nilai-nilai positif dalam kehidupan harus ditanamkan dalam pribadi kaum muda sebagai generasi penerus bangsa. Kaum muda harus dapat mengendalikan diri bila menjadi wakil rakyat yang mengabdi kepada bangsa Indonesia. Masa depan bangsa Indonesia ada di kaum muda sebagai generasi penerus bangsa. Diperlukan manusia- manusia yang berjiwa tangguh, terbaik dari segi pengetahuan dan pemahaman permasalahan bangsa, berkomitmen besar untuk melakukan perubahan, dan berakhlak baik  agar prilaku mereka menjadi contoh masyarakat.

             Generasi muda penerus bangsa harus membudayakan kebiasan baik tersebut, hidup jujur, disiplin, dan memiliki tekad yang kuat untuk mengubah bangsa yang dimulai dari diri masing-masing. Bila setiap orang dapat mengendalikan ego sendiri, lalu beranjak dapat mengendalikan keluarga, kemudian di lingkungan masyarakat lalu ke skala yang lebih luas yaitu negara Indonesia, mudah-mudahan bukan kepentingan kelompok atau golongan yang diperjuangkan oleh para wakil rakyat kelak. Melainkan para wakil rakyat memperjuangkan Indonesia bebas dari keterpurukan, pengangguran, kemiskinan dan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, sehingga tercipta kemerdakaan yang sejati. Oleh karena itu peranan kaum muda dalam berpolitik menjadi sangat penting, mengingat generasi penerus bangsa adalah kaum muda, yang harus memahami permasalahan bangsa dan berani menekuni dunia politik dengan budaya hidup yang baik dimiliki dari kebiasaan hidup sehari-hari.

Sumber : dari berbagai media

1 komentar: